Masalah sosial adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Salah satu masalah sosial yang kita hadapi saat ini adalah kerusakan akhlak seseorang yang selalu berpengaruh terhadap ketenteraman orang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak orang yang rusak akhlaknya, maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu.
Rusaknya akhlak masyarakat tidak lepas juga dari pembinaan agama yang kurang dan pengetahuan mengenai pembenahan diri yang kurang baik. Fenomena krisis akhlak yang ada dalam masyarakat saat ini keadaannya sangat memprihatinkan. Bila diperhatikan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas umat Islam belakangan ini jauh dari prilaku Islami, kecenderungan masyarakat masa kini adalah berbuat maksiat, ingkar, dan kufur semakin tumbuh subur. Kejahiliyahan menyeruak dimana-mana. Bagaimana wabah yang dapat mengancam masa depan umat Islam. Wajah masyarakat menjadi kusam dan gelap tertutup oleh berbagai bentuk kebodohan dan kemungkaran. Bahkan rasa sensitif terhadap berbagai kemungkaran seakan tidak ada lagi.
Masyarakat menjadi pengecut dan tumpul, semangat jihadnya pudar. Budaya instan merajai dunia dan sangat diagungkan. Mewujudkan keinginan dengan menghalalkan segala cara. Kebenaran yang berdasarkan syari’at Islam, seolah tidak mungkin adanya. Kesewenangan-wenangan dikatakan musyawarah. Penindasan terhadap rakyat menjadi pengayoman. Praktek-praktek kecurangan dianggap biasa. Seakan semua pola kehidupan dimasyarakat menjadi kacau, inilah ironi yang faktual.
Di zaman modern, kehidupan semakin kompetitif dan persaingan semakin keras sehingga manusia stres dan frustasi. Individu yang mengidap depresi dan sakit jiwa dari hari kehari semakin bertambah banyak. Jika individu tidak mampu menghadapi persoalan hidupnya, maka bunuh diri jalan pintas yang di gemari.
Manusia modern menganut pola materialis dan hidonis. Jiwa manusia modern telah terpecah belah (split personality). Mereka perlu disinari ajaran dari yang Maha Benar yang penjabaranya ada dalam Akhlak Tasawuf (M. Solihin, Rosyid Anwar, 2005 : 16).
Disetiap perputaran kehidupan manusia selalu berkembang kearah kesempurnaanya, sehigga terciptalah adat istiadat, pengetahuan budaya, akhlak, kepercayaan, tatanan kemasyarakatan, roda perdagangan, pendidikan, hukum dan pemerintahan. Salah satu hal yang menarik untuk di perhatikan dalam diri manusia adalah akhlaknya. Dalam perkembanganya, tatanan akhlak ini mengalami pasang surut. Tetapi setiap mengalami masa surutnya, pasti akan muncul sekelompok manusia yang berjuang mati-matian mengangkat kembali nilai akhlak keatas, sehingga tatanan akhlak digeluti kembali oleh manusia-manusianya. Manusia tidak cukup tentram jika hanya berprilaku hidup konsumtif. Dalam fitrahnya manusia selalu mencari jati dirinya. Salah satunya seperti sejumlah orang yang mengikuti corak hidup yang berakhlak karimah.
 Dalam surah Al-A’raaf ayat 179 Allah berfirman :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Secara substansi ayat tersebut mengisyartkan bahwa dekandesi moral atau ketidak baikan akhlak seseorang itu dikarenakan tidak berfungsinya hati untuk memahami ayat-ayat Allah, mempunyai mata tidak dipergunakan untuk memahamai tanda-tanda kekuasaan Allah dan mempunyai telinga tidak mendengar ayat-ayat Allah, ayat diatas  memberikan anologi bagaikan binatang bahkan lebih sesat dari pada perilaku binatang dan sentralnya adalah karena lupa kepada Allah, perilaku itu semua harus segera di antisipasi atau diperbaiki oleh semua kalangan mubaligh untuk bersama-sama mengembalikan manusia untuk selalu mengingat kepada Allah dan kembali ke fitrahnya untuk merubah dari akhlak yang tercela (mazmumah) menjadi akhlak yang terpuji (mahmudah)
Untuk menyikapi hal tersebut maka disinilah peranan mubaligh sangat dibutuhkan untukmenyampaikan pesan-pesan Islami dan mengajak masyarakat utamanya umat Islam untuk kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya secara lengkap (kaffah) serta memperbaiki perilaku masyarakat yang kurang selaras dengan nilai-nilai agama dan negara
  Peranan Mubaligh sangat diperlukan guna berkontibusi dalam perbaikan akhlak masyarakat yang kian hari kian merosot. Kemudian peran dan fungsi mubaligh ditengah-tengah umat adalah sosok penerang dalam masalah keagamaan yang bertalian dengan aqidah (keyakinan), syari’ah (hukum dan pedoman tentang halal dan haram), dan mua’amalah (hidup sosial masyarakat). Dari para mubaligh, umat dapat mempedomani tentang cara beraqidah serta beramal sesuai dengan ketentuan-ketentuan syari’ah (Abdul Karim Zaidan, 1969 : 4)
Disisi lain seorang mubaligh juga menjadi figure atau contoh baik dalam hal bersikap, bertindak, berfikir atau dalam hal beribadah dan mengambil keputusan. Sehingga di era-globalisasi ini sangat dibutuhkan para mubaligh yang ber-SDM tinggi, termasuk dengan menjadikan para sarjana yang mubaligh atau mubaligh yang sarjana yang mana disamping mubaligh mengajarkan Aqidah dan syariat dalam islam, mereka juga bisa memotifasi dan membekali dengan ilmu duniawi sebagai bekal mereka dalam menghadapi kecanggihan zaman ini, oleh karena itu peran serta mubaligh sangat besar didalam menjadikan para generasi pemuda masyarakat menjadi orang yang faqih dan berkompetensi.
Dari penjabaran diatas dan beberapa kriteria menjadi seorang mubaligh maka dapat disimpulkan bahwa tugas yang paling utama yang selalu melekat pada diri seorang Mubaligh adalah menyampaikan atau mengajarkan ilmu yang telah dimiliki Mubaligh. Maka Mubaligh harus sadar akan dirinya yang telah di beri tanggung jawab besar dan juga diistimewakan melebihi manusia biasa, sebagaimana dalam Firman Allah:
  
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Mujaadilah, 58:11).          
Kiprah mubaligh tidak saja berpengaruh terhadap kehidupanya, melainkan juga sampai ke kehidupan masyarakat sekitarnya khususnya masyarakat desa. Pada perkembangan selanjutnya orientasi penyiaran Islam amat luas dimulai pada masalah Fiqih, akidah dan Tasawuf.
Keterlibatan Mubaligh Pondok Pesantren Suryalaya dalam memperbaiki manusia seutuhnya secara lahir dan batin terus meningkat dalam hal memperbaiki akhlak. Seiring dengan tuntunan zaman, mubaligh Pondok Pesantren Suryalaya memandang adanya bimbingan yang jelas dalam rangka meningkatkan akhlak masyarakat , melalui pendekatan keagamaan dengan cara pendidikan, pengajaran dan pengamalan Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah (TQN) kepada seluruh umat manusia yang ingin mengamalkan ajaran agama Islam secara lengkap (kaffah). Pengamalan TQN antara lain bertujuan memperkuat iman agar hati menjadi bersih dan bebas dari penyakit hati sehingga menimbulkan rasa ikhlas dan yakin kepada Allah SWT dalam melaksanakan ibadah dan pekerjaan lainya yang berguna bagi kepentingan agama, Negara dan pada masyarakat umumnya.
Melalui pengamalan TQN akan terkikis sifat-sifat manusia yang negatif, seperi sifat sombong, kikir, kejam dan sebagainya. Dan munculah sifat-sifat mulia seperti ikhlas, adil, welas asih, jujur, empati dan sebagainya, yang semuanya merupakan sifat-sifat yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan bangsa dan masyarakat desa.
Mubaligh TQN Pondok Pesantren suryalaya berupaya menyebarkan dakwah Islam melalui ajaran TQN yang tersebar diseluruh pelosok tanah air dan berbagai Negara ASEAN (Harun Nasotion dkk, 1990:50)
Dengan adanya mubaligh TQN Pondok Pesantren Suryalaya, masyarakat Desa khususnya Desa Tanjungkerta diharapkan mengalami perubahan yang signifikan dan peningkatan dalam hal pengamalan keagamaan dan terjalin interaksi masyarakat yang harmonis. Hal ini terbukti dari mayoritas yang mengamalkan ajaran TQN tersebut.

1 komentar:

 
INABAH XXV © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top